Minggu, 24 Maret 2013

Sensasi dan Persepsi

Assalamualaikum Wr. Wb.

Nah, pada postingan kali ini saya akan bercerita sedikit tentang pengalaman saya yang berhubungan dengan sensasi dan persepsi. Namun sebelum itu baiknya para pembaca harus mengetahui sebenarnya apa sih yang dimaksud dengan sensasi dan persepsi. Sensasi (sensation) adalah proses menerima energi rangsangan dari lingkungan luar. Rangsangan terdiri atas energi fisik seperti cahaya, suara, dan panas. Otak memberikan makna terhadap sensasi melalui persepsi, lalu apa yang dimaksud dengan Persepsi? Persepsi adalah proses mengatur dan mengartikan informasi sensoris untuk memberikan makna. yang biasa kita sebut dengan 'pemikiran seseorang'. kita hanya melihat apa yang kita fokuskan dan apa yang ada disekitarnya kita tidak melihat. Hem, itu tadi sedikit ulasan tentang sensasi dan persepsi, langsung aja ya para pembaca saya persilahkan untuk membaca pengalaman saya ini. Monggo . .

Saat itu semester terakhir ketika saya duduk dibangku SMK. Sebut saja sekolah saya SMK Negeri 9 Medan yang terletak di Jl. Patriot No.20A Medan. Saya sangat begitu tertarik dengan dunia komputer. Hal itu juga yang membuat saya memilih SMK Negeri 9 Medan dulu sebagai pelabuhan saya untuk singgah menuntut ilmu disana selain SMK Farmasi Medan dan Shandy Putra yang juga masuk ke dalam daftar sekolah yang ingin saya labuhi. Saya tertarik kepada komputer padahal saya tahu kalau komputer hanya sebuah benda mati yang tidak dapat beroperasi tanpa adanya arus listrik dan brainware (user) sebagai pengendalinya. Ketertarikan saya kepada komputer semakin lama semakin meningkat dengan kebersamaan kami hampir 3 tahun lamanya sehingga berubah menjadi rasa cinta, mungkin dapat dikatakan mampu melebihi rasa cinta saya terhadap pacar saya namun hal itu tidak melebihi besarnya cinta saya terhadap Allah swt. Dan juga kedua orang tua saya, itu sudah pasti.

Pada saat itu saya duduk di kelas 3 TKJ 1 yang merupakan kelas terbaik di jurusan Teknik Komputer dan Jaringan (TKJ). Tidak jarang juga orang yang belum mengetahui kepanjangan dari TKJ beranggapan itu merupakan singkatan dari Tu Kang Jahit. Sungguh begitu kreatifnya anak-anak zaman sekarang namun itu tidak membuat saya berhenti mencintai jurusan saya itu. Di SMK Negeri 9 Medan sendiri memiliki 3 jurusan yaitu TKJ (Teknik Komputer dan Jaringan), RPL (Rekayasa Perangkat Lunak) dan Peksos (Pekerjaan Sosial). Pada jurusan RPL (Rekayasa Perangkat Lunak) itu mempelajari tentang bagaimana cara membuat program dan desain menggunakan software tentunya karena sesuai dengan nama jurusannya. Entah apa yang membuat nama jurusan tersebut menjadi RPL (Rekayasa Perangkat Lunak) padahal yang kita tahu kalau yang namanya lunak itu jika kita sentuh akan terasa seperti jelly sedangkan software hanya bisa kita lihat. Ckckckckck.

Dan yang terakhir yaitu jurusan Peksos (Pekerjaan Sosial). Jurusan ini satu-satunya yang terdapat di Sumatera Utara, baik pada sekolah kejuruan negeri maupun sekolah kejuruan swasta lainnya jurusan ini tidak tersedia kecuali di SMK Negeri 9 Medan, wah hebat ya sekolah saya ini :D. Paling tidak itu menjadi nilai plus untuk sekolah saya. Saya tidak begitu mengetahui jurusan ini ke depannya itu mempunyai prospek seperti apa karena saya tidak begitu paham dengan jurusan yang satu ini. Ya walaupun tidak jarang juga orang salah paham dengan ejaan Peksos yang awalnya yaitu Pekerjaan Sosial menjadi Pekerjaan So’ sial. Aduh, untung saja siswa-siswi Peksos itu baik-baik dan peace love kalau tidak, mungkin sudah terjadi tawuran hebat kali ya. Namun begitu jurusan satu ini sudah banyak meraih prestasi dan mengharumkan nama SMK Negeri 9 Medan. Itu tadi sedikit perkenalan kepada pembaca tentang sekolah saya.

Pagi itu ketika pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan. Ya seperti biasa sebelum memulai pelajaran guru saya selalu memberikan pertanyaan mengenai topik yang sudah dipelajari sebelumnya. Saya menjadi orang pertama yang menjawab pertanyaan dari guru saya itu. Setelah itu pelajaran dimulai yaitu tentang sistem pemerintahan negara-negara di dunia. Di tengah-tengah pelajaran saya dikejutkan oleh suara guru saya yang memanggil nama saya. Saya spontan menjawab “Saya bu..”. kemudian guru saya berkata “ilham, kamu saya pilih untuk menjadi perwakilan sekolah untuk mengikuti perlombaan Bela Negara”. Dan saya hanya menganggukan kepala yang menandakan saya bersedia dengan keputusan guru saya. Saat itu saya tidak sendiri, dari kelas saya mempunyai perwakilan 2 orang yaitu saya dan teman saya, sebut saja namanya Dini Islami. Dia seorang gadis berkacamata yang berparas manis dengan jilbabnya yang rapi menutup kepalanya.

Setelah itu 4 orang perwakilan lagi berasal dari kelas lain sebut saja namanya Robby Hidayat, Nur Sabrina, Azan Alfikar dan Ully Rohaniah Daulay. Kami dikumpulkan dan dilatih untuk menjadi sebuah tim yang solid untuk dapat menghadapi berbagai tantangan yang akan kami hadapi nanti ketika pertandingan. Singkat cerita, hari ini merupakan hari perlombaan Bela Negara yang diadakan di sekolah SMK Negeri 7 Medan yang terletak di Jl. STM Medan. Sesampainya disana, dengan didampingi oleh guru pembimbing kami, kami duduk dan mulai mengikuti prosesi pembukaan acara perlombaan Bela Negara tersebut. Kata demi kata keluar dari pembicara hingga akhirnya acara tersebut telah resmi dibuka. Kemudian saatnya proses pengambilan nomor undian untuk masing-masing tim. Setelah itu kami dibawa ke sebuah ruangan untuk melakukan sebuah pre-test wajib bagi setiap tim. Setiap tim dipisahkan oleh tim lainnya walaupun berada dalam sebuah ruangan yang sama.

Setelat selesai, lembar jawaban pun dikumpulkan dan kemudian kami digiring menuju lab.komputer. Disana kami disuguhkan sebuah problem untuk dapat diselesaikan. Kami pun mulai berunding dan memutar otak. Topiknya yaitu tentang “Keunggulan Kota Medan” dan “Hot Issue yang terjadi di Kota Medan". Hari pun sudah mulai sore dan kami pulang dengan membawa kedua problem tersebut untuk dapat dituangkan dalam sebuah slide presentasi yang akan di presentasikan besok di depan para penguji. Ketika sampai di sekolah, kami tidak langsung pulang. Kami masih mempunyai tanggung jawab untuk menyelesaikan problem tersebut. Kemudian kami gunakan fasilitas yang ada di sekolah kami yaitu sebuah lab.komputer yang berisi sekitar 40 unit PC dengan akses internet didalamnya. Pekerjaan pun dimulai, kami membagi topik kepada seluruh tim agar dapat dengan mudah dan efisien dalam penyelesaiannya.

Akhirnya selesai sudah problem tersebut dan tidak terasa waktu telah menunjukkan pukul 10 malam dan kami pulang ke rumah masing-masing dengan membawa rasa lelah. Keesokan harinya acara dilanjutkan di gedung P4TK yang terletak di Jl.Setia Budi Helvetia. Jam menunjukkan pukul 9 pagi dan kegiatan pertama yang akan dilakukan adalah perlombaan mendesain Mading (Majalah Dinding). Kami optimis bisa memenangkan perlombaan tersebut karena sebelumnya kami telah melakukan persiapan yang cukup untuk hal itu. Singkat cerita, kini tiba proses penilaian mading. Melihat dari sikap para juri yang menilai mading kami, saya langsung tersenyum karena tanggapan positiflah yang saya dengar. Selanjutnya kami diberi waktu istirahat beberapa jam untuk mempersiapkan 2 buah topik yang diberikan sebelumnya. Kini tiba saatnya untuk memulai presentasi di hadapan para juri, ruangannya sangat Private (seperti audisi Indonesian Idol lah kalau dibilang).

Saya bertindak sebagai moderator pada saat itu, dan yang tak disangka-sangka adalah presentasi tersebut harus dilakukan dengan menggunakan bahasa Inggris. Kami pun panik dan mulai sedikit gugup, namun saya yakin bahwa saya bisa untuk menghadapi tantangan ini. Step-by-step kami lalui dan kemudian kami keluar dari ruangan yang menegangkan itu. Tinggal menunggu hasilnya saja, tubuh kami begitu lelah dan kemudian panitia memperbolehkan kami untuk pulang. Keesokan harinya adalah hari yang kami tunggu-tunggu. Dengan pembukaan kata sambutan dari panitia dan tarian daerah membuat kami sedikit terhibur. Dan kini tiba waktunya pengumuman pemenangnya dan kami semua berpegangan tangan dan saling merangkul teman satu tim kami. Namun, mungkin sekolah lain memang lebih baik dari kami. Dan kami harus puas berada di peringkat ke-4. Kami pulang dengan membawa rasa kecewa yang amat mendalam. Bersambung . .

Wassalam wr. wb.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar