Jumat, 19 April 2013

Karya Ilmiah : "Dampak Teknologi Informasi Dan Komunikasi Terhadap Aktivitas Pendidikan"


Kata Pengantar

Segala puji dan syukur kehadirat Allah swt, karena dengan rahmat dan karunia-Nya penulis masih diberi kesempatan untuk menyelesaikan karya ilmiah ini dengan tepat waktu.
Tidak lupa penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada dosen pengajar yang telah memberikan banyak masukkan, kritik dan saran agar dapat menyelesaikan karya ilmiah ini sebaik mungkin. Dan terima kasih juga kepada kedua orang tua dan teman-teman penulis yang telah memberikan dukungan dalam menyelesaikan karya ilmiah ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan karya ilmiah ini masih banyak kekurangan baik dari segi penulisan, isi maupun pemilihan ide. Oleh sebab itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca yang dapat membangun penulis agar dapat menulis karya ilmiah yang lebih baik lagi.
Dan penulis berharap, semoga dengan adanya karya ilmiah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca baik itu dari dosen pengajar, teman-teman kuliah dan seluruh pembaca yang sudah mau menyempatkan diri untuk membaca karya ilmiah ini.
Terima kasih.



                                                                                    Medan, 18 April 2013


                                                                                      Penulis






BAB I
PENDAHULUAN


A. Latar Belakang

Seiring dengan kemajuan teknologi yang mengglobal telah terpengaruh dalam segala aspek kehidupan baik di bidang ekonomi, politik, kebudayaan, seni dan bahkan di dunia pendidikan. Kemajuan teknologi adalah sesuatu yang tidak bisa kita hindari dalam kehidupan ini, karena kemajuan teknologi akan berjalan sesuai dengan kemajuan ilmu pengetahuan.
Setiap inovasi diciptakan untuk memberikan manfaat positif bagi kehidupan manusia. Memberikan banyak kemudahan, serta sebagai cara baru dalam melakukan aktifitas manusia. Khusus dalam bidang teknologi informasi sudah menikmati banyak manfaat yang dibawa oleh inovasi-inovasi yang telah dihasilkan dalam dekade terakhir ini. Namun demikian, walaupun pada awalnya diciptakan untuk menghasilkan manfaat positif, di sisi lain juga memungkinkan digunakan untuk hal negatif.
Kehadiran TIK dalam pendidikan bisa dimaknai dalam tiga paradigma, yaitu (1) TIK sebagai alat atau berupa produk teknologi yang bisa digunakan dalam pendidikan, (2) TIK sebagai konten atau sebagai bagian dari materi yang bisa dijadikan isi dalam pendidikan, dan (3) TIK sebagai program aplikasi atau alat bantu untuk manajemen pendidikan yang efektif dan efisien.
Ketiga paradigma tersebut disinergikan dalam sebuah kerangka sumberdaya TIK yang secara khusus diposisikan dan diarahkan untuk mencapai visi dan misi pendidikan di Indonesia. Di era globalisasi pendidikan, disadari ataupun tidak, tantangan dunia pendidikan ke depan akan lebih berat. Oleh karena itu, optimalisasi TIK menjadi salah satu alternatif solusi dalam menopang dan menggerakkan dunia pendidikan di kancah persaingan global.
Dalam dunia pendidikan di Indonesia, ada beberapa alasan problematik yang melatarbelakangi pentingnya pemanfaatan TIK, terutama dalam (1) meningkatkan mutu pendidikan di semua jenjang, (2) mengatasi kesenjangan layanan pendidikan akibat kondisi geografis yang mana jika diabaikan akan menimbulkan disparitas mutu layanan, dan (3) perubahan sosio-budaya masyarakat yang bergerak dinamis, dan (4) memupuk rasa nasionalisme untuk menjaga kesatuan dan persatuan bangsa.


B. Rumusan Masalah

Dari permasalahan yang penulis angkat, dapat dirumuskan masalah sebagai berikut
1. Bagaimana pengaruh perkembangan teknologi informasi dan komunikasi terhadap aktivitas pendidikan?
2. Bagaimana cara mengatasi perkembangan teknologi informasi dan komunikasi terhadap aktivitas pendidikan?


C. Tujuan Penulisan

Tujuan penulisan karya ilmiah ini untuk memenuhi tugas mata kuliah ICT  dan untuk meningkatkatkan pengetahuan penulis dalam memahami dampak teknologi informasi dan komunikasi terhadap aktivitas pendidikan.







BAB II
PEMBAHASAN


A. Perkembangan Teknologi Menurut Para Ahli

Nana Syaodih S. (1997: 67) menyatakan bahwa sebenarnya sejak dahulu teknologi sudah ada atau manusia sudah menggunakan teknologi. Kalau manusia pada zaman dulu memecahkan kemiri dengan batu atau memetik buah dengan galah, sesungguhnya mereka sudah menggunakan teknologi, yaitu teknologi sederhana.
Terkait dengan teknologi, Anglin mendefinisikan teknologi sebagai penerapan ilmu-ilmu perilaku dan alam serta pengetahuan lain secara bersistem dan menyistem untuk memecahkan masalah. Ahli lain, Kast & Rosenweig menyatakan Technology is the art of utilizing scientific knowledge. Sedangkan Iskandar Alisyahbana (1980:1) merumuskan lebih jelas dan lengkap tentang definisi teknologi yaitu cara melakukan sesuatu untuk memenuhi kebutuhan manusia dengan bantuan alat dan akal sehingga seakan-akan memperpanjang, memperkuat, atau membuat lebih ampuh anggota tubuh, panca indera, dan otak manusia.
Menurut Iskandar Alisyahbana (1980) Teknologi telah dikenal manusia sejak jutaan tahun yang lalu karena dorongan untuk hidup yang lebih nyaman, lebih makmur dan lebih sejahtera. Jadi sejak awal peradaban sebenarnya telah ada teknologi, meskipun istilah “teknologi belum digunakan. Istilah “teknologi” berasal dari “techne “ atau cara dan “logos” atau pengetahuan.
Jadi secara harfiah teknologi dapat diartikan pengetahuan tentang cara. Pengertian teknologi sendiri menurutnya adalah cara melakukan sesuatu untuk memenuhi kebutuhan manusia dengan bantuan akal dan alat, sehingga seakan-akan memperpanjang, memperkuat atau membuat lebih ampuh anggota tubuh, pancaindra dan otak manusia.
Sedangkan menurut Jaques Ellul (1967: 1967 xxv) memberi arti teknologi sebagai” keseluruhan metode yang secara rasional mengarah dan memiliki ciri efisiensi dalam setiap bidang kegiatan manusia.


B.  Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)

Di era globalisasi peranan TIK menjadi semakin penting digunakan untuk mengungkapkan data dan fakta menjadi sebuah informasi yang bisa dimanfaatkan. Kontribusi TIK tidak terlepas dari suatu tanggung jawab agar data dan fakta pendidikan dapat dikumpulkan, dikelola, disimpan, diteliti, dibuktikan dan disebarkan agar masyarakat mendapatkan informasi penting dengan benar secara efektif dan efisien.
TIK pada hakikatnya adalah alat untuk mendapatkan nilai tambah dalam menghasilkan suatu informasi yang cepat, lengkap, akurat, transfaran dan mutakhir. Salah satu manfaat yang dapat dirasakan dalam kontribusi TIK adalah teknologi internet. Internet sebagai media informasi telah memberikan peluang bagi setiap orang.
Pengenalan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), diharapkan dapat membuat perubahan pesat dalam kehidupan yang mengalami penambahan dan perubahan dalam penggunaan beragam produk TIK. Melalui perangkat Teknologi Informasi dan Komunikasi, kita bisa mencari, mengeksplorasi, menganalisis, dan saling tukar informasi secara efisien dan efektif.
TIK akan memudahkan kita, mendapatkan ide dengan cepat dan bertukar pengalaman dari berbagai kalangan. Dengan demikian, diharapkan dapat mengembangkan sikap inisiatif dan kemampuan belajar mandiri, sehingga kita dapat memutuskan dan mempertimbangkan sendiri kapan dan dimana penggunaan TIK secara tepat dan optimal, termasuk implikasinya saat ini dan dimasa yang akan datang.
Teknologi Informasi dan Komunikasi mencakup dua aspek, yaitu Teknologi Informasi dan Teknologi Komunikasi. Teknologi Informasi, meliputi segala hal yang berkaitan dengan proses, penggunaan sebagai alat bantu, manipulasi, dan pengelolaan informasi. Sedangkan Teknologi Komunikasi merupakan segala hal yang berkaitan dengan penggunaan alat bantu untuk memproses dan mentransfer data dari perangkat yang satu ke lainnya.
Oleh karena itu, Teknologi Informasi dan Teknologi Komunikasi adalah suatu padanan yang tidak terpisahkan  yang mengandung pengertian luas tentang segala kegiatan yang terkait dengan pemrosesan, manipulasi, pengelolaan, dan transfer/pemindahan informasi antar media. Secara khusus, tujuan mempelajari Teknologi Informasi dan Komunikasi adalah:
1. Menyadarkan kita akan potensi perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang terus berubah sehingga termotivasi untuk mengevaluasi dan mempelajari teknologi ini sebagai dasar untuk belajar sepanjang hayat.
2. Memotivasi kemampuan  kita agar bisa beradaptasi dan mengantisipasi perkembangan TIK, sehingga bisa melaksanakan dan menjalani aktifitas kehidupan sehari hari secara mandiri dan lebih percaya diri.
3.Mengembangkan kompetensi kita dalam menggunakan Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk mendukung kegiatan belajar, bekerja, dan berbagai aktifitas dalam kehidupan sehari hari.
4. Mengembangkan kemampuan belajar berbasis TIK, sehingga proses pembelajaran dapat lebih optimal, menarik, dan mendorong kita lebih terampil dalam berkomunikasi, terampil mengorganisasi informasi, dan terbiasa bekerjasama.
5. Mengembangkan kemampuan belajar mandiri, berinisiatif, inovatif, kreatif, dan bertanggung jawab dalam penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk pembelajaran, bekerja, dan pemecahan masalah sehari hari.


C. Implementasi TIK (ICT) dalam dunia pendidikan

Tidak bisa dipungkiri, keberadaan komputer saat ini bukan lagi merupakan barang mewah, Alat ini sudah digunakan di berbagai bidang pekerjaan, termasuk dalam dunia pendidikan.
Saat ini jumlah guru yang ada adalah 2.692.217, dari jumlah trsebut yang memenuhi syarat sertifikasi 727.381 orang atau sekitar 27%, sehingga diperlukan sekitar 1.964.836 atau 73% guru yang harus itingkatkan kualifikasi pendidikan dan profesionalismenya. Dan yang juga menjadi masalah adalah rendahnya tingkat pemanfaatan ICT di sekolah (Digital Divide) ICT dapat menunjang optimalisasi sekolah, karena potensi ICT cukup besar, diantaranya (1).Memperluas kesempatan belajar, (2) Meningkatkan efisiensi, (3) Meningkatkan kualitas belajar, (4) Meningkatkan kualitas mengajar, (5) Memfasilitasi pembentukan keterampilan, (6) Mendorong belajar sepanjang hayat berkelanjutan, (7) Meningkatkan perencanaan kebijakan dan manajemen, (8) Mengurangi kesenjangan digital. Begitu besar peran ICT dalam pendidkan sehingga secara khusus pemerintah dalam Pustekkom Diknas membagi peran ICT di sekolah modern menjadi 7 peran sekaligus sebagi pilar pendidikan. Ke-7 peran ICT tersebut yaitu
1. ICT sebagai gudang ilmu pengetahuan. Artinya dengan ICT sumber ilmu pengetahuan menjadi begitu kaya bahkan melimpah, baik ilmu pengetahuan inti (core content) dalam pelajaran sekolah maupun sebagai materi pengaya pembelajaran (content suplement).Pada fungsi ini internet memiliki peran besar sebagai sumber ilmu pengetahuan yang dapat diakses secara luas yang didalamnya telah terkoneksi dengan ribuan perpustakaan digital, jutaan artikel/jurnal, jutaan e-book, dan lan-lain.
2. ICT sebagai alat bantu pembelajaran. Artinya bahwa pembelajaran saat ini lebih mudah dengan bantuan ICT, untuk menghadirkan dunia di kelas dan dapat disajikan kepada seluruh siswa melalui peralatan ICT seperti multimedia dan media pembelajaran hasil olahan komputer seperi poster, grafik, foto, gambar, display, dan media grafis yang lainnya. Pemanfaatan CD Interaktif, Video Pembelajaran, Multimedia presentasi, e-learning termasuk pada bagian ini.
3. ICT sebagai fasilitas pendidikan. Dalam hal ini ICT sebagai saran yang melengkapi fungsi sekolah sebagai lembaga pendidikan, terutama fasilitasfasilitas yang bernuansa elektronik seperti labolatorium komputer, peralatan di laboratorium bahasa, raung multimedia, studio rekaman suara, studio musik, studio produksi video dan editing.
4. ICT sebagai standar kompetensi. Artinya ICT sebagai mata pelajaran yang kita kenal Mata Pelajaran TIK. Mata pelajaran ini berisi standar kompetensi.
Selain peran TIK diatas, terdapat pendapat lain tentang peranan TIK dalam pendidikan yaitu :
1. TIK sebagai Keterampilan (skill) dan Kompetensi :
   a. Setiap pemangku kepentingan harus memiliki kompentensi dan keahlian menggunakan TIK untuk pendidikan.
   b. Informasi merupakan “bahan mentah” dari pengetahuan yang harus diolah melalui proses pendidikan.
   c. Membagi pengetahuan antar satu peserta didik dengan yang lainnya bersifat mutlak dan tidak berkesudahan.
   d. Belajar mengenai bagaimana cara belajar yang efektif dan efisien bagi pendidik, peserta didik, dan stakeholder.
   e. Belajar adalah proses seumur hidup yang berlaku bagi setiap individu atau manusia.
2. TIK sebagai Infrastruktur Pendidikan
   a. Saat ini, bahan ajar banyak disimpan dalam format digital dengan model yang beragam seperti multimedia.
   b. Para pendidik, instruktur dan peserta didik secara aktif bergerak dari satu tempat ke tempat lainnya.
   c. Proses pendidikan seharusnya dapat dilakukan dimana dan kapan saja.
   d. Perbedaan letak geografi seharusnya tidak menjadi batasan pendidikan.
   e. “The network is the school” akan menjadi fenomena baru di dalam dunia pendidikan.
3. TIK sebagai Sumber Bahan Belajar
   a. Ilmu pengetahuan berkembang sedemikian cepatnya.
   b. Pendidik yang hebat tersebar di berbagai belahan dunia.
   c. Buku-buku, bahan ajar, dan referensi diperbaharui secara kontinyu.
   d. Inovasi memerlukan kerjasama pemikiran.
   e. Tanpa teknologi, proses peserta didikan yang “up-to-date” membutuhkan waktu yang lama.
4. TIK sebagai Alat Bantu dan Fasilitas Pendidikan
   a. Penyampaian pengetahuan seharusnya mempertimbangkan konteks dunia nyatanya.
   b. Memberikan ilustrasi berbagai fenomena ilmu pengetahuan untuk mempercepat penyerapan bahan ajar.
   c. Peserta didik diharapkan melakukan eksplorasi terhadap pengetahuannya secara lebih bebas dan mandiri.
   d. Akuisisi pengetahuan berasal dari interaksi antarpeserta didik dan pendidik.
   e. Rasio antara pendidik dan peserta didik tidak dibatasi tergantung pada proses dan pemberian fasilitas.
5. TIK sebagai Pendukung Manajemen Pendidikan
   a. Setiap individu memerlukan dukungan pendidikan tanpa henti setiap harinya.
   b. Transaksi dan interaksi interaktif antar-stakeholder memerlukan pengelolaan back-office yang kuat.
   c. Kualitas layanan pada pengelolaan administrasi pendidikan seharusnya ditingkatkan secara bertahap.
   d. Orang merupakan sumber daya yang sangat bernilai sekaligus terbatas dalam institusi.
   e. Munculnya keberadaan sistem pendidikan inter dan antar organisasi.
6. TIK sebagai Sistem Pendukung Keputusan
   a. Setiap individu memiliki karekteristik dan bakat masing-masing dalam pendidikan.
   b. Pendidik seharusnya meningkatkan kompetensi dan keterampilan pada berbagai bidang ilmu.
   c. Sumber daya terbatas, pengelolaan yang efektif seharusnya dilakukan.
   d. Institusi seharusnya tumbuh dari waktu ke waktu dalam hal jangkauan dan kualitas.
   e. Pemerintah seharusnya memiliki pengetahuan tentang profil institusi pendidikan.

Saat ini Depdiknas mempunyai program pengembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi secara besar besaran. Ada tiga posisi penting Depdiknas dalam program pengembangan TIK, yaitu:
1.   Bidang kejuruan, TIK menjadi salah satu jurusan di SMK. Pengembangan TIK secara teknis baik hardware dan software masuk dalam kurikum pendidikan. Dibentuknya ICT center di seluruh Indonesia. Untuk menghubungkan sekolah sekolah di sekitar ICT center dibangun WAN (Wireless Area Network) Kota.
2.  Pustekkom, sebagai salah satu ujung tombak dalam pengembangan TV pendidikan interaktif, E learning dan E SMA. Program ini bertujuan untuk mempersempit jurang perbedaan kualitas pendidikan antara kota besar dengan daerah.
3.  Jardiknas (Jejaring Pendidikan Nasional), bertujuan untuk mengintegrasikan kedua program di atas agar terbentuk sebuah jaringan yang menghubungkan semua sekolah di Indonesia. Sehingga diperkirakan di masa depan semua sekolah di Indonesia akan terkoneksi dengan internet. Melihat program yang diadakan oleh Depdiknas kita bisa memanfaatkan fasilitas tersebut karena bersifat terbuka.

Pengembangan TIK untuk mendukung peningkatan mutu pendidikan di Indonesia adalah sesuatu yang mutlak. Dalam Renstra Departemen Pendidikan Nasional tahun 2005-2009, program pengembangan TIK bidang pendidikan akan dilaksanakan melalui tahap-tahap sebagai berikut.
1. Tahap pertama meliputi (a) merancang sistem jaringan yang mencakup jaringan internet, yang menghubungkan sekolah-sekolah dengan pusat data dan aplikasi, serta jaringan internet sebagai sarana dan media komunikasi dan informasi di sekolah, (b) merancang dan membuat aplikasi database, (c) merancang dan membuat aplikasi manajemen untuk pengelolaan pendidikan di pusat, daerah, dan sekolah, dan (d) merancang dan membuat aplikasi pembelajaran berbasis web, multimedia, dan interaktif.
2. Tahap kedua meliputi (a) melakukan implementasi sistem pada sekolah-sekolah di Indonesia yang meliputi pengadaan sarana/prasarana TIK dan pelatihan tenaga pelaksana dan guru dan (b) merancang dan membuat aplikasi pembelajaran.
3. Tahap ketiga dan keempat adalah tahap memperluas implementasi sistem di sekolah-sekolah.

Uraian di atas lebih berfokus pada tahapan-tahapan yang diharapakan dilakukan Depdiknas dalam kurung waktu tahun 2005-2009 dalam rangka pengembangan TIK dalam pendidikan. Dalam merealisasikan rencana ini, Depdiknas membangun ICT Center Kabupaten/Kota melalui Program Jardiknas yang terdiri atas jaringan komputer, internet, dan TV Edukasi. ICT Center ini akan terkoneksi dengan sekolah-sekolah dan kantor dinas pendidikan. Selain itu, guru perlu juga diperlengkapi dengan pengetahuan dan keterampilan yang cukup untuk menggunakan perangkat TIK. Untuk itu, manajemen sekolah perlu mengetahui kesiapan dan pelatihan TIK yang dibutuhkan guru.


D. Dampak TIK terhadap aktivitas pendidikan

Tahukah kita selain membawa manfaat yang besar Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) juga mempunyai pengaruh buruk yang besar pula pada perkembangan generasi anak bangsa. Saat ini perangkat yang paling mempengaruhi anak pelajar Indonesia saat ini antara lain :
1.    Komputer
2.    Handphone
3.    MP4 player
4.    Game Console
5.    Media tontonan seperti Televisi dan Film
Namun kali ini kita akan membahas salah satu diantaranya yaitu pengaruh buruk Teknologi Komputer. Pengaruh positif atau negatif yang bisa muncul dari alat ini tentu saja lebih banyak tergantung dari pemanfaatannya. Bila anak-anak dibiarkan menggunakan komputer secara sembarangan, pengaruhnya bisa jadi negatif. Sebaliknya, komputer akan memberikan pengaruh positif bila digunakan dengan bijaksana, yaitu membantu pengembangan intelektual dan motorik anak.
Pengaruh buruk  lewat internet
Mampu mengakses internet sesungguhnya merupakan suatu awal yang baik bagi pengembangan wawasan anak. Penulisngnya, anak juga terancam dengan banyaknya informasi buruk yang membanjiri internet. Melalui internetlah berbagai materi bermuatan seks, kekerasan, dan lain-lain dijajakan secara terbuka dan tanpa penghalang. Sebuah studi yang menunjukkan bahwa satu dari 12 anak di Canada sering menerima pesan yang berisi muatan seks, tawaran seks, saat tengah berselancar di internet.
Pengaruh Buruk Terlalu Sering Bermain Komputer
Kecanduan bermain komputer ditengarai memicu anak menjadi malas menulis, menggambar atau pun melakukan aktivitas sosial. Kecanduan bermain komputer bisa terjadi terutama karena sejak awal orangtua tidak membuat aturan bermain komputer. Seharusnya, menurut Rizal, orangtua perlu membuat kesepakatan dengan anak soal waktu bermain komputer. Misalnya, anak boleh bermain komputer sepulang sekolah setelah selesai mengerjakan PR hanya selama satu jam. Waktu yang lebih longgar dapat diberikan pada hari libur.
Pengaturan waktu ini perlu dilakukan agar anak tidak berpikir bahwa bermain komputer adalah satu-satunya kegiatan yang menarik bagi anak. Pengaturan ini perlu diperhatikan secara ketat oleh orangtua, setidaknya sampai anak berusia 12 tahun. Pada usia yang lebih besar, diharapkan anak sudah dapat lebih mampu mengatur waktu dengan baik.
* Menimbang untung ruginya mengenalkan komputer pada anak, pada akhirnya memang amat tergantung pada kesiapan orangtua dalam mengenalkan dan mengawasi anak saat bermain komputer.
* Selain itu juga pihak sekolah harus ikut andil dalam memberikan pengarahan terbaik agar siswa/siswi dapat mempergunakan Teknologi Informasi dan Komunikasi ke arah yang positif.
* Pemerintah sebagai pengendali semua sistem penyedia Informasi harusnya lebih aktif dalam mengontrol penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk Generasi Anak Bangsa.
Sadar atau tidak sadar Teknologi Informasi dan Komunikasi telah membawa perubahan besar terhadap Generasi Penerus Bangsa, hanya tinggal kita yang bisa atau tidak membawa perubahan itu ke arah yang positif atau negatif.


E.   Permasalahan dan Solusi internet dalam dunia Pendidikan

Kendala bidang pendidikan ini dapat diatasi dengan adanya internet yang bisa diakses oleh peserta didik di perguruan tinggi. Berbagai macam informasi seperti perpustakaan online, jurnal online, majalah, dan bahkan buku-buku teks yang dapat di-download gratis dari berbagai situs yang ada dalam dunia internet. Mahasiswa bisa mencari apapun yang berkaitan dengan materi perkuliahan disampaikan dosen di kelas, untuk memperbandingkan, memperkaya pengetahuan, dan mencari sesuatu yang memerlukan kejelasan dan pemahaman mendalam.
Permasalahan selalu timbul dalam dunia pendidikan adalah kekurangan informasi dan referensi akibat terbatasnya jumlah sarana belajar. Ketersediaan buku – buku di perpustakaan terutama pada lembaga pendidikan swasta cukup memprihatinkan dan sangat jauh dari harapan jika yang menjadi tujuan adalah melahirkan sarjana-sarjana berkualitas dari universitas.
Namun pada praktiknya, sosialisasi internet bagi dunia pendidikan tidak semudah yang dibayangkan dan diharapkan banyak pihak, menurut Rahardjo (2001), terbatasnya pemanfaatan teknologi informasi ini dipengaruhi oleh beberapa hal, diantaranya kurangnya penguasaan bahasa Inggris, kurangnya sumber informasi dalam bahasa Indonesia, mahalnya biaya akses internet, dan ketidaksiapan tenaga pendidik.
Faktor pertama, merupakan permasalahan utama dalam memanfaatkan segala teknologi hasil karya masyarakat Barat. Produk-produk teknologi yang sampai ke tangan masyarakat dunia umumnya menggunakan komunikasi berbahasa Inggris sehingga menyulitkan bagi para pengguna seperti mahasiswa Indonesia yang Jurnal Ilmiah umumnya masih memiliki kemampuan rendah dalam bahasa asing, sedangkan banyak informasi-informasi dan ilmu pengetahuan direkayasa dalam bahasa internasional tersebut.
Faktor kedua, keterbatasan informasi dan ilmu pengetahuan dalam bahasa Indonesia, menjadi salah satu penyebab rendahnya penggunaan internet dalam negeri. Kesadaran masyarakat Indonesia untuk berbagi ilmu pengetahuan masih sangat rendah dibanding di luar negeri. Informasi masih dianggap suatu hal pribadi dan berharga mahal yang tidak dapat diakses oleh seluruh orang, menjadikan pengetahuan hanya berkembang untuk diri pribadi dan komunitas tertentu saja.
Faktor ketiga, adalah kendala mahalnya biaya untuk menggunakan internet di dalam negeri. Untuk mengakses internet pribadi dengan menggunakan jaringan telepon milik pemerintah seseorang harus mengeluarkan biaya hampir sepuluh ribu rupiah per jam sehingga membatasi pemanfaatan internet tersebut. Solusi ini dapat dipecahkan dengan menggunakan internet pada warung-warung internet dengan biaya yang lebih murah antara dua ribu sampai tiga ribu rupiah per jam. Namun masih saja terlalu mahal untuk seorang mahasiswa apabila harus menggunakan dalam frekuensi tinggi (selalu mengakses).
Faktor terakhir, permasalahan dari tenaga pendidik itu sendiri yang masih belum siap menggunakan teknologi internet dalam proses pengajarannya akibat kurangnya kemampuan dosen dalam bidang ini. Seorang dosen tidak akan pernah menyarankan kepada mahasiswa memperkaya wawasan dengan fasilitas internet akibat kekurangmampuannya sendiri. Dampak akhir yang terjadi mahasiswa tidak akan termotivasi untuk mengembangkan diri jika dosen tidak pernah menyarankan pemanfaatan sumber ilmu non formal tersebut.
Masalah terpenting dari sekian faktor penghambat di atas terletak pada faktor ketiga dan keempat yakni mahalnya biaya akses dan keterbatasan dosen. Jika kendala bahasa tidak menjadi masalah, lambat laun mahasiswa akan terus belajar dengan sendirinya dengan tingginya frekuensi penggunaan internet, sehingga mereka akan lebih memahami penguasaan istilah-istilah asing dari internet tersebut. Sumber motivator utama dari dosen adalah faktor terpenting dalam mensosialisasikan kegiatan penunjang pembelajaran. Misalnya untuk melengkapi informasi tentang sebuah kajian masalah di dalam kelas, mahasiswa dianjurkan untuk membuka homepage milik dosen, atau mengakses situs-situs lain yang disarankan dosen.
Dari segi mahalnya biaya kendala ini dapat diatasi dengan berperan penting lembaga pendidikan/universitas untuk mengembangkan sistem pembelajaran internet dengan membangun sebuah jaringan internet di lembaga pendidikan, menyediakan sarana penyewaan dengan biaya yang lebih murah dibanding warung internet milik penguasaha bisnis.
Pengaturan waktu ini perlu dilakukan agar anak tidak berpikir bahwa bermain komputer adalah satu-satunya kegiatan yang menarik bagi anak. Pengaturan ini perlu diperhatikan secara ketat oleh orangtua, setidaknya sampai anak berusia 12 tahun. Pada usia yang lebih besar, diharapkan anak sudah dapat lebih mampu mengatur waktu dengan baik.
* Menimbang untung ruginya mengenalkan komputer pada anak, pada akhirnya memang amat tergantung pada kesiapan orangtua dalam mengenalkan dan mengawasi anak saat bermain komputer.
* Selain itu juga pihak sekolah harus ikut andil dalam memberikan pengarahan terbaik agar siswa/siswi dapat mempergunakan Teknologi Informasi dan Komunikasi ke arah yang positif.
* Pemerintah sebagai pengendali semua sistem penyedia Informasi harusnya lebih aktif dalam mengontrol penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk Generasi Anak Bangsa.
Sadar atau tidak sadar Teknologi Informasi dan Komunikasi telah membawa perubahan besar terhadap Generasi Penerus Bangsa, hanya tinggal kita yang bisa atau tidak membawa perubahan itu ke arah yang positif atau negatif.






BAB III
PENUTUP


KESIMPULAN


Ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang terus, bahkan dewasa ini berlangsung dengan pesat. Perkembangan itu bukan hanya dalam hitungan tahun, bulan, atau hari, melainkan jam, bahkan menit atau detik, terutama berkaitan dengan teknologi informasi dan komunikasi yang ditunjang dengan teknologi elektronika. Pengaruhnya meluas ke berbagai bidang kehidupan, termasuk bidang pendidikan.
Pengaruh perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat cepat ini memberikan dampak positif dan dampak negatif. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi berdampak positif dengan semakin terbuka dan tersebarnya informasi dan pengetahuan dari dan ke seluruh dunia menembus batas ruang dan waktu. Dampak negatifnya yaitu terjadinya perubahan nilai, norma, aturan, atau moral kehidupan yang bertentangan dengan nilai, norma, aturan, dan moral kehidupan yang dianut masyarakat.
Menyikapi keadaan ini, maka peran pendidikan sangat penting untuk mengembangkan dampak positif dan memperbaiki dampak negatifnya. Pendidikan tidak antipati atau alergi dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, namun sebaliknya menjadi subyek atau pelopor dalam pengembangannya.






DAFTAR PUSTAKA


Gairola, C. M. (2004). Information and Communications Technology for Development. New Delhi: Elsevier.
S.P.Hariningsih. 2005. Teknologi Informasi. Penerbit Graha Ilmu.
Yuhetty, H. (n.d.). ICT and Education in Indonesia. Retrieved 11 20, 2008, fromhttp://www.lib.itb.ac.id/http://www.lib.itb.ac.id/~mahmudin/e-list/Indonesia-ICT-paper.pdf
Munir. (2009). Pembelajaran Jarak Jauh Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi. Bandung, Penerbit:Alfabeta.
Munir. (2008). Kurikulum Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi. Bandung, Penerbit:Alfabeta.
http://www.google.co.id
»»  Read More...

Jumat, 29 Maret 2013

Hasil Survey Psikologi Online

Assalamualaikum Wr. Wb.

Pada kesempatan kali ini saya akan memposting hasil survey psikologi online yang telah saya lakukan selama 2 hari ini. Saya mengambil tema survey yaitu kebiasaan sehari-hari dengan judul "Isi Dengan Kejujuran Hati". Mengapa saya mengangkat tema tersebut sebagai bahan survey saya? Karena kegiatan tersebut setiap hari kita lakukan dan terkadang yang menjadi kebiasaan kita sehari-hari itu dipandang sebelah mata oleh sebagian orang, padahal hal tersebut sangat erat hubungannya dengan psikologis seseorang dan mencerminkan kepribadiannya. Langsung saja ke hasil survey yang saya lakukan selama 2 hari ini.

Berikut ini adalah hasil survey dari 62 Responden :

1. Dalam 7 hari terakhir, berapa kali sehari biasanya Anda membersihkan tubuh atau mandi?
Tidak pernah
12%
Kurang dari 1 kali sehari (tidak setiap hari)
23%
1 kali sehari
610%
2 kali sehari
4268%
3 kali sehari
1016%
Other
12%

Dari hasil diatas, kebanyakan responden membersihkan badan (mandi) 2 kali sehari pada kurun waktu 7 hari terakhir. Kemudian ada juga responden yang mandi sampai 3 kali sehari, hal ini mungkin disebabkan karena suhu di Indonesia meningkat, sehingga para responden lebih sering mandi sampai 3 kali sehari.


2. Dalam 7 hari terakhir, seberapa sering Anda mencuci tangan sebelum makan?
Tidak pernah
23%
Jarang
58%
Kadang-kadang
1219%
Sering
1626%
Selalu
2744%

Dari hasil survey ini, kebanyakan responden yang menjawab selalu mencuci tangan sebelum makan dengan presentasi yang jauh dibandingkan responden yang jarang atau kadang-kadang mencuci tangan sebelum makan.


3. Dalam 7 hari terakhir, berapa kali sehari biasanya Anda membersihkan gigi atau sikat gigi?
Tidak pernah
00%
1 kali sehari
1118%
2 kali sehari
3048%
3 kali sehari
2032%
Other
12%

Dari hasil survey diatas, kebanyakan responden membersihkan gigi (sikat gigi) 2 kali sehari dan disusul dengan koresponden yang melakukan kegiatan tersebut sebanyak 3 kali sehari. Berarti gigi para responden ini sehat semua ya.


4. Dalam sehari, berapa lama biasanya Anda menghabiskan waktu untuk membaca?
< 1 jam
2744%
1-3 jam
2134%
> 3 jam
813%
Other
610%

Dari hasil survey ini, kebiasaan menghabiskan waktu untuk membaca kurang dari 1 jam sehari masih sangat sedikit dibandingkan yang menghabiskan waktu untuk membaca lebih dari 3 jam. Hal ini mungkin dipengaruhi karena begitu banyaknya kegiatan para responden sehari-hari.


5. Dalam sehari, berapa lama biasanya Anda menghabiskan waktu untuk berinternet?
< 5 jam
3150%
5-10 jam
2540%
> 10 jam
58%
Other
12%

Dari hasil survey diatas, para responden banyak menghabiskan waktu untuk berinternet kurang dari 5 jam sehari lebih banyak dibandingkan yang menghabiskan waktu untuk berinternet antara 5-10 jam sehari. Hal ini mungkin karena ada yang menggunakan fasilitas internet hanya untuk social dan mencari tugas dalam perkuliahan saja.


Dan yang terakhir. Dalam sehari, berapa kali anda berkata bohong?
1 kali
1626%
2 kali
1219%
3 kali
23%
Other
3252%


Dari survey ini, jawaban "other" lah yang paling banyak dipilih oleh responden, mungkin diantara mereka ada yang malu atau bahkan mungkin sangat sering berkata bohong dalam kurun waktu sehari. Namun kejujuran mereka patut saya acungi jempol (y).

Untuk lebih jelasnya yang berkaitan dengan hasil survey saya, dapat dilihat pada link dibawah ini.
Hasil Survey Online


Testimoni
Berdasarkan hasil survey yang saya lakukan secara online selama 2 hari ini dapat disimpulkan bahwa para responden masih banyak yang melakukan hal-hal diatas belum sepenuhnya sesuai dengan kesadaran dari diri masing-masing. Survey ini juga dapat digunakan sebagai acuan untuk dijadikan sebuah informasi pada observasi (pengamatan).
»»  Read More...

Selasa, 26 Maret 2013

Office Software

IBM SPSS Statistics 21.0 Full Crack

IBM SPSS Statistics 21.0 Full Crack adalah versi terbaru dengan size baru dan banyak perbaikan bug-bug. Tinggal sedot wae gan...










Microsoft Office 2013 Professional Plus VL + Activator

Setelah Microsoft meluncurkan Windows 8. Microsoft juga merilis MS. Office terbaru yaitu MS. Office 2013. Siapa yang tak kenal dengan software ini. Software yang wajib terinstal di laptop/komputer untuk memudahkan pekerjaan. MS. Office 2013 ini mempunyai tampilan yang lebih elegan dan dilengkapi dengan fitur-fitur baru tentunya. Penasaran seperti apa MS. Office 2013? Silahkan download saja disini.
»»  Read More...

Senin, 25 Maret 2013

Penguatan Negatif (Negative Reinforcement)

KELOMPOK 5

 

Anggota Kelompok :
1. Ilham Afandi                  ( 111402016 )
2. M. Abdi Pratama            ( 111402018 )
3. Mewati Panjaitan           ( 111402022 )
4. Khairunnisa                    ( 111402062 )
5. Noel Panjaitan                ( 111402098 )

HASIL DISKUSI


Definisi

Penguatan negatif (negative reinforcement) adalah teknik yang digunakan untuk mencoba mengubah perilaku dengan membuang perasaan atau pengalaman negatif untuk mencapai perilaku yang diinginkan.


B.F. Skinner (1904-1990) berkebangsaan Amerika dikenal sebagai tokoh behavioris dengan pendekatan model instruksi langsung (directed instruction) dan meyakini bahwa perilaku dikontrol melalui proses operant conditioning. Gaya mengajar guru dilakukan dengan beberapa pengantar dari guru secara searah dan dikontrol guru melalui pengulangan (drill) dan latihan (exercise).
Manajemen kelas menurut Skinner adalah berupa usaha untuk memodifikasi perilaku (behavior modification) antara lain dengan penguatan (reinforcement) yaitu memberi penghargaan pada perilaku yang diinginkan dan tidak memberi imbalan pada perilaku yang tidak tepat.
Operant Conditioning atau pengkondisian operan adalah suatu proses penguatan perilaku operan (penguatan positif atau negatif) yang dapat mengakibatkan perilaku tersebut dapat berulang kembali atau menghilang sesuai dengan keinginan.

Jenis-Jenis Penguatan Negatif

Penguatan Negatif dibagi menjadi 2 jenis , yaitu Escape conditioning (Pengkondisian melarikan diri) dan Avoidance conditioning (Pengkondisian menghindar).
  • Escape Conditioning adalah beberapa stimulus atau kejadian yang bilamana dihentikan atau dihilangkan akan meningkatkan atau memelihara kekuatan respon. Escape Conditioning merupakan bentuk penguatan negatif karena sesuatu yang negatif dihilangkan.
Contoh :
Sebagai contoh, seorang anak yang dikurung di dalam kamar selama satu jam akan menangis sejadi-jadinya kemudian orang tua yang tidak tega membiarkannya keluar dari kamarnya. Dalam kasus ini, telah terjadi penguatan negatif dimana anak akan terbiasa melakukan hal tersebut jika di kurung di dalam kamar.
  • Avoidance Conditioning adalah beberapa stimulus atau kejadian yang bilamana ditunda atau dihindarkan akan meningkatkan atau memelihara kekuatan respon. Penguatan negatif avoidance akan mengakibatkan munculnya perilaku avoidance (menghindar).
Contoh :
Sebagai contoh, bila seseorang takut dengan anjing, padahal setiap hari ia harus melewati rute dimana ada anjing di situ, maka ia berusaha mencari rute lain yang tidak ada anjingnya dan melewati rute baru untuk menghindarkan kejadian negatif, yaitu bertemu anjing. Contoh lain, seorang siswa dapat menghindar dari teguran orang tuanya dengan cara tidak memberitahu hasil hasil ulangan hariannya kepada orang tuanya.
Dari kesimpulan yang bisa kami tangkap dari penjelasan di atas tentang pengertian dari penguatan negative, contoh kongkrit dinamika kami sebagai mahasiswa Teknologi Infromasi adalah sebagai berikut :
Ketika salah satu dosen memberikan tugas untuk membuat program dan dikumpul tepat waktu. Ketika dosen tersebut memeriksa tugas itu ternyata dosen itu menemukan bahwa banyak tugas dari mahasiswa yang sama. Artinya beberapa mahasiswa melakukan kegiatan plagiat dan itu membuat beberapa mahasiswa malu. Jika hal itu terulang kembali maka dosen itu tidak akan menerima tugas tersebut dan akan diberikan sanksi gagal dalam mata kuliah tersebut. Dari konsekuensi tersebut mahasiswa kedepannya berusaha untuk mengerjakan sendiri tanpa plagiat. Dan dari kebiasaan itu mahasiswa mendapatkan dampak positif semakin rajin dan lebih memahami tentang program.
Contoh diatas merupakan salah satu contoh dari jenis penguatan negative Avoidance conditioning yaitu prilaku menghindari sesuatu agar tidak terjadi lagi. Mahasiswa menghindari pembuatan tugas yang dilakukan secara plagiat dengan melakukannya secara sendiri agar tidak lagi di temukan kesamaan , sehingga tugas tersebut dapat diterima. Ada pula dampak positif yang muncul apabila sudah menjadi kebiasaan.

SUMBER REFERENSI

Hasil diskusi diaatas di dapat dari beberapa sumber di bawah ini :
  • psikoci.files.wordpress.com/2011/.../penguatan-negatif.doc... 
  • id.wikipedia.org/wiki/B.F._Skinner  
  • kamuskesehatan.com/arti/penguatan-negatif/ 

TESTIMONI SECARA KESELURUHAN

Menurut saya penguatan negatif itu merupakan sebuah metode dimana yang menjadi subjeknya merupakan stimulus yang dihilangkan dan melibatkan sesuatu yang tidak menyenangkan sebagai dorongan untuk berperilaku lebih baik dari sebelumnya.



»»  Read More...

Minggu, 24 Maret 2013

Software Editing by Corel

CorelDRAW Graphics Suite X6 - Full Keygen

CorelDRAW kini kembali merilis versi terbarunya yaitu CorelDRAW Graphics Suite X6 - Full Keygen. Pada CorelDRAW Graphics Suite X6 - Full Keygen sekilas tidak ada bedanya dengan pendahulunya yaitu CorelDRAW X5, namun jika sudah digunakan maka akan terasa lebih mantap performanya dan fiturnya. Oke yang mau coba tinggal download aja bro.




Corel VideoStudio X5 + Keygen

Corel VideoStudio X5 + Keygen merupakan salah satu software video editor yang banyak digunakan oleh para editor untuk mengedit video, suara, maupun gambar. Anda bisa mengedit video dengan efek sesuai dengan selera anda atau dapat juga menggabungkan gambar/foto untuk dapat dijadikan sebuah dokumentasi. Silahkan sedot aja gan...

»»  Read More...

New Software Part II

PESEdit.com PES 2013 Patch 3.3

Selamat pagi agan-agan sekalian, pagi ini saya akan posting sesuatu yang pasti uda gak asing lagi bagi pecinta PES 2013. Yap, PESEdit.com PES 2013 Patch 3.3 adalah versi terbaru dari patch buatan PESEdit. Tentunya akan banyak hal baru di versi 3.3 ini seperti update pemain, jersey, sepatu, dan sebagainya. Mumpung masih hangat ni, tinggal sedot aja gan . .


Internet Download Manager 6.15 Build 7 Full Patch

Internet Download Manager atau yang sering kita sapa dengan IDM kini telah melakukan update ke versi 6.15 Build 7. Software download accelerator yang satu ini memang tidak perlu diragukan lagi kemampuannya, bagi yang tertarik langsung tinggal download saja bro.
»»  Read More...

Sensasi dan Persepsi

Assalamualaikum Wr. Wb.

Nah, pada postingan kali ini saya akan bercerita sedikit tentang pengalaman saya yang berhubungan dengan sensasi dan persepsi. Namun sebelum itu baiknya para pembaca harus mengetahui sebenarnya apa sih yang dimaksud dengan sensasi dan persepsi. Sensasi (sensation) adalah proses menerima energi rangsangan dari lingkungan luar. Rangsangan terdiri atas energi fisik seperti cahaya, suara, dan panas. Otak memberikan makna terhadap sensasi melalui persepsi, lalu apa yang dimaksud dengan Persepsi? Persepsi adalah proses mengatur dan mengartikan informasi sensoris untuk memberikan makna. yang biasa kita sebut dengan 'pemikiran seseorang'. kita hanya melihat apa yang kita fokuskan dan apa yang ada disekitarnya kita tidak melihat. Hem, itu tadi sedikit ulasan tentang sensasi dan persepsi, langsung aja ya para pembaca saya persilahkan untuk membaca pengalaman saya ini. Monggo . .

Saat itu semester terakhir ketika saya duduk dibangku SMK. Sebut saja sekolah saya SMK Negeri 9 Medan yang terletak di Jl. Patriot No.20A Medan. Saya sangat begitu tertarik dengan dunia komputer. Hal itu juga yang membuat saya memilih SMK Negeri 9 Medan dulu sebagai pelabuhan saya untuk singgah menuntut ilmu disana selain SMK Farmasi Medan dan Shandy Putra yang juga masuk ke dalam daftar sekolah yang ingin saya labuhi. Saya tertarik kepada komputer padahal saya tahu kalau komputer hanya sebuah benda mati yang tidak dapat beroperasi tanpa adanya arus listrik dan brainware (user) sebagai pengendalinya. Ketertarikan saya kepada komputer semakin lama semakin meningkat dengan kebersamaan kami hampir 3 tahun lamanya sehingga berubah menjadi rasa cinta, mungkin dapat dikatakan mampu melebihi rasa cinta saya terhadap pacar saya namun hal itu tidak melebihi besarnya cinta saya terhadap Allah swt. Dan juga kedua orang tua saya, itu sudah pasti.

Pada saat itu saya duduk di kelas 3 TKJ 1 yang merupakan kelas terbaik di jurusan Teknik Komputer dan Jaringan (TKJ). Tidak jarang juga orang yang belum mengetahui kepanjangan dari TKJ beranggapan itu merupakan singkatan dari Tu Kang Jahit. Sungguh begitu kreatifnya anak-anak zaman sekarang namun itu tidak membuat saya berhenti mencintai jurusan saya itu. Di SMK Negeri 9 Medan sendiri memiliki 3 jurusan yaitu TKJ (Teknik Komputer dan Jaringan), RPL (Rekayasa Perangkat Lunak) dan Peksos (Pekerjaan Sosial). Pada jurusan RPL (Rekayasa Perangkat Lunak) itu mempelajari tentang bagaimana cara membuat program dan desain menggunakan software tentunya karena sesuai dengan nama jurusannya. Entah apa yang membuat nama jurusan tersebut menjadi RPL (Rekayasa Perangkat Lunak) padahal yang kita tahu kalau yang namanya lunak itu jika kita sentuh akan terasa seperti jelly sedangkan software hanya bisa kita lihat. Ckckckckck.

Dan yang terakhir yaitu jurusan Peksos (Pekerjaan Sosial). Jurusan ini satu-satunya yang terdapat di Sumatera Utara, baik pada sekolah kejuruan negeri maupun sekolah kejuruan swasta lainnya jurusan ini tidak tersedia kecuali di SMK Negeri 9 Medan, wah hebat ya sekolah saya ini :D. Paling tidak itu menjadi nilai plus untuk sekolah saya. Saya tidak begitu mengetahui jurusan ini ke depannya itu mempunyai prospek seperti apa karena saya tidak begitu paham dengan jurusan yang satu ini. Ya walaupun tidak jarang juga orang salah paham dengan ejaan Peksos yang awalnya yaitu Pekerjaan Sosial menjadi Pekerjaan So’ sial. Aduh, untung saja siswa-siswi Peksos itu baik-baik dan peace love kalau tidak, mungkin sudah terjadi tawuran hebat kali ya. Namun begitu jurusan satu ini sudah banyak meraih prestasi dan mengharumkan nama SMK Negeri 9 Medan. Itu tadi sedikit perkenalan kepada pembaca tentang sekolah saya.

Pagi itu ketika pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan. Ya seperti biasa sebelum memulai pelajaran guru saya selalu memberikan pertanyaan mengenai topik yang sudah dipelajari sebelumnya. Saya menjadi orang pertama yang menjawab pertanyaan dari guru saya itu. Setelah itu pelajaran dimulai yaitu tentang sistem pemerintahan negara-negara di dunia. Di tengah-tengah pelajaran saya dikejutkan oleh suara guru saya yang memanggil nama saya. Saya spontan menjawab “Saya bu..”. kemudian guru saya berkata “ilham, kamu saya pilih untuk menjadi perwakilan sekolah untuk mengikuti perlombaan Bela Negara”. Dan saya hanya menganggukan kepala yang menandakan saya bersedia dengan keputusan guru saya. Saat itu saya tidak sendiri, dari kelas saya mempunyai perwakilan 2 orang yaitu saya dan teman saya, sebut saja namanya Dini Islami. Dia seorang gadis berkacamata yang berparas manis dengan jilbabnya yang rapi menutup kepalanya.

Setelah itu 4 orang perwakilan lagi berasal dari kelas lain sebut saja namanya Robby Hidayat, Nur Sabrina, Azan Alfikar dan Ully Rohaniah Daulay. Kami dikumpulkan dan dilatih untuk menjadi sebuah tim yang solid untuk dapat menghadapi berbagai tantangan yang akan kami hadapi nanti ketika pertandingan. Singkat cerita, hari ini merupakan hari perlombaan Bela Negara yang diadakan di sekolah SMK Negeri 7 Medan yang terletak di Jl. STM Medan. Sesampainya disana, dengan didampingi oleh guru pembimbing kami, kami duduk dan mulai mengikuti prosesi pembukaan acara perlombaan Bela Negara tersebut. Kata demi kata keluar dari pembicara hingga akhirnya acara tersebut telah resmi dibuka. Kemudian saatnya proses pengambilan nomor undian untuk masing-masing tim. Setelah itu kami dibawa ke sebuah ruangan untuk melakukan sebuah pre-test wajib bagi setiap tim. Setiap tim dipisahkan oleh tim lainnya walaupun berada dalam sebuah ruangan yang sama.

Setelat selesai, lembar jawaban pun dikumpulkan dan kemudian kami digiring menuju lab.komputer. Disana kami disuguhkan sebuah problem untuk dapat diselesaikan. Kami pun mulai berunding dan memutar otak. Topiknya yaitu tentang “Keunggulan Kota Medan” dan “Hot Issue yang terjadi di Kota Medan". Hari pun sudah mulai sore dan kami pulang dengan membawa kedua problem tersebut untuk dapat dituangkan dalam sebuah slide presentasi yang akan di presentasikan besok di depan para penguji. Ketika sampai di sekolah, kami tidak langsung pulang. Kami masih mempunyai tanggung jawab untuk menyelesaikan problem tersebut. Kemudian kami gunakan fasilitas yang ada di sekolah kami yaitu sebuah lab.komputer yang berisi sekitar 40 unit PC dengan akses internet didalamnya. Pekerjaan pun dimulai, kami membagi topik kepada seluruh tim agar dapat dengan mudah dan efisien dalam penyelesaiannya.

Akhirnya selesai sudah problem tersebut dan tidak terasa waktu telah menunjukkan pukul 10 malam dan kami pulang ke rumah masing-masing dengan membawa rasa lelah. Keesokan harinya acara dilanjutkan di gedung P4TK yang terletak di Jl.Setia Budi Helvetia. Jam menunjukkan pukul 9 pagi dan kegiatan pertama yang akan dilakukan adalah perlombaan mendesain Mading (Majalah Dinding). Kami optimis bisa memenangkan perlombaan tersebut karena sebelumnya kami telah melakukan persiapan yang cukup untuk hal itu. Singkat cerita, kini tiba proses penilaian mading. Melihat dari sikap para juri yang menilai mading kami, saya langsung tersenyum karena tanggapan positiflah yang saya dengar. Selanjutnya kami diberi waktu istirahat beberapa jam untuk mempersiapkan 2 buah topik yang diberikan sebelumnya. Kini tiba saatnya untuk memulai presentasi di hadapan para juri, ruangannya sangat Private (seperti audisi Indonesian Idol lah kalau dibilang).

Saya bertindak sebagai moderator pada saat itu, dan yang tak disangka-sangka adalah presentasi tersebut harus dilakukan dengan menggunakan bahasa Inggris. Kami pun panik dan mulai sedikit gugup, namun saya yakin bahwa saya bisa untuk menghadapi tantangan ini. Step-by-step kami lalui dan kemudian kami keluar dari ruangan yang menegangkan itu. Tinggal menunggu hasilnya saja, tubuh kami begitu lelah dan kemudian panitia memperbolehkan kami untuk pulang. Keesokan harinya adalah hari yang kami tunggu-tunggu. Dengan pembukaan kata sambutan dari panitia dan tarian daerah membuat kami sedikit terhibur. Dan kini tiba waktunya pengumuman pemenangnya dan kami semua berpegangan tangan dan saling merangkul teman satu tim kami. Namun, mungkin sekolah lain memang lebih baik dari kami. Dan kami harus puas berada di peringkat ke-4. Kami pulang dengan membawa rasa kecewa yang amat mendalam. Bersambung . .

Wassalam wr. wb.
»»  Read More...