Assalamualaikum Wr. Wb.
Nah, pada postingan kali ini saya akan bercerita sedikit tentang
pengalaman saya yang berhubungan dengan sensasi dan persepsi. Namun
sebelum itu baiknya para pembaca harus mengetahui sebenarnya apa sih
yang dimaksud dengan sensasi dan persepsi. Sensasi (sensation)
adalah proses menerima energi rangsangan dari lingkungan luar.
Rangsangan terdiri atas energi fisik seperti cahaya, suara, dan panas.
Otak memberikan makna terhadap sensasi melalui persepsi, lalu apa yang
dimaksud dengan Persepsi? Persepsi adalah proses mengatur
dan mengartikan informasi sensoris untuk memberikan makna. yang biasa
kita sebut dengan 'pemikiran seseorang'. kita hanya melihat apa yang
kita fokuskan dan apa yang ada disekitarnya kita tidak melihat. Hem, itu
tadi sedikit ulasan tentang sensasi dan persepsi, langsung aja ya para
pembaca saya persilahkan untuk membaca pengalaman saya ini. Monggo . .
Saat itu
semester terakhir ketika saya duduk dibangku SMK. Sebut saja sekolah saya SMK
Negeri 9 Medan yang terletak di Jl. Patriot No.20A Medan. Saya sangat begitu
tertarik dengan dunia komputer. Hal itu juga yang membuat saya memilih SMK
Negeri 9 Medan dulu sebagai pelabuhan saya untuk singgah menuntut ilmu disana selain
SMK Farmasi Medan dan Shandy Putra yang juga masuk ke dalam daftar sekolah yang
ingin saya labuhi. Saya tertarik kepada komputer padahal saya tahu kalau
komputer hanya sebuah benda mati yang tidak dapat beroperasi tanpa adanya arus
listrik dan brainware (user) sebagai pengendalinya. Ketertarikan saya kepada
komputer semakin lama semakin meningkat dengan kebersamaan kami hampir 3 tahun
lamanya sehingga berubah menjadi rasa cinta, mungkin dapat dikatakan mampu
melebihi rasa cinta saya terhadap pacar saya namun hal itu tidak melebihi
besarnya cinta saya terhadap Allah swt. Dan juga kedua orang tua saya, itu
sudah pasti.
Pada saat itu
saya duduk di kelas 3 TKJ 1 yang merupakan kelas terbaik di jurusan Teknik
Komputer dan Jaringan (TKJ). Tidak jarang juga orang yang belum mengetahui
kepanjangan dari TKJ beranggapan itu merupakan singkatan dari Tu Kang Jahit. Sungguh
begitu kreatifnya anak-anak zaman sekarang namun itu tidak membuat saya
berhenti mencintai jurusan saya itu. Di SMK Negeri 9 Medan sendiri memiliki 3
jurusan yaitu TKJ (Teknik Komputer dan Jaringan), RPL (Rekayasa Perangkat
Lunak) dan Peksos (Pekerjaan Sosial). Pada jurusan RPL (Rekayasa Perangkat
Lunak) itu mempelajari tentang bagaimana cara membuat program dan desain
menggunakan software tentunya karena sesuai dengan nama jurusannya. Entah apa
yang membuat nama jurusan tersebut menjadi RPL (Rekayasa Perangkat Lunak)
padahal yang kita tahu kalau yang namanya lunak itu jika kita sentuh akan
terasa seperti jelly sedangkan software hanya bisa kita lihat. Ckckckckck.
Dan yang
terakhir yaitu jurusan Peksos (Pekerjaan Sosial). Jurusan ini satu-satunya yang
terdapat di Sumatera Utara, baik pada sekolah kejuruan negeri maupun sekolah
kejuruan swasta lainnya jurusan ini tidak tersedia kecuali di SMK Negeri 9
Medan, wah hebat ya sekolah saya ini :D. Paling tidak itu menjadi nilai plus
untuk sekolah saya. Saya tidak begitu mengetahui jurusan ini ke depannya itu
mempunyai prospek seperti apa karena saya tidak begitu paham dengan jurusan
yang satu ini. Ya walaupun tidak jarang juga orang salah paham dengan ejaan
Peksos yang awalnya yaitu Pekerjaan Sosial menjadi Pekerjaan So’ sial. Aduh,
untung saja siswa-siswi Peksos itu baik-baik dan peace love kalau tidak,
mungkin sudah terjadi tawuran hebat kali ya. Namun begitu jurusan satu ini
sudah banyak meraih prestasi dan mengharumkan nama SMK Negeri 9 Medan. Itu tadi
sedikit perkenalan kepada pembaca tentang sekolah saya.
Pagi itu
ketika pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan. Ya seperti biasa sebelum memulai
pelajaran guru saya selalu memberikan pertanyaan mengenai topik yang sudah
dipelajari sebelumnya. Saya menjadi orang pertama yang menjawab pertanyaan dari
guru saya itu. Setelah itu pelajaran dimulai yaitu tentang sistem pemerintahan
negara-negara di dunia. Di tengah-tengah pelajaran saya dikejutkan oleh suara
guru saya yang memanggil nama saya. Saya spontan menjawab “Saya bu..”. kemudian
guru saya berkata “ilham, kamu saya pilih untuk menjadi perwakilan sekolah
untuk mengikuti perlombaan Bela Negara”. Dan saya hanya menganggukan kepala
yang menandakan saya bersedia dengan keputusan guru saya. Saat itu saya tidak
sendiri, dari kelas saya mempunyai perwakilan 2 orang yaitu saya dan teman
saya, sebut saja namanya Dini Islami. Dia seorang gadis berkacamata yang
berparas manis dengan jilbabnya yang rapi menutup kepalanya.
Setelah itu 4
orang perwakilan lagi berasal dari kelas lain sebut saja namanya Robby Hidayat,
Nur Sabrina, Azan Alfikar dan Ully Rohaniah Daulay. Kami dikumpulkan dan
dilatih untuk menjadi sebuah tim yang solid untuk dapat menghadapi berbagai
tantangan yang akan kami hadapi nanti ketika pertandingan. Singkat cerita, hari
ini merupakan hari perlombaan Bela Negara yang diadakan di sekolah SMK Negeri 7
Medan yang terletak di Jl. STM Medan. Sesampainya disana, dengan didampingi
oleh guru pembimbing kami, kami duduk dan mulai mengikuti prosesi pembukaan
acara perlombaan Bela Negara tersebut. Kata demi kata keluar dari pembicara
hingga akhirnya acara tersebut telah resmi dibuka. Kemudian saatnya proses
pengambilan nomor undian untuk masing-masing tim. Setelah itu kami dibawa ke
sebuah ruangan untuk melakukan sebuah pre-test wajib bagi setiap tim. Setiap
tim dipisahkan oleh tim lainnya walaupun berada dalam sebuah ruangan yang sama.
Setelat
selesai, lembar jawaban pun dikumpulkan dan kemudian kami digiring menuju
lab.komputer. Disana kami disuguhkan sebuah problem untuk dapat diselesaikan.
Kami pun mulai berunding dan memutar otak. Topiknya yaitu tentang “Keunggulan
Kota Medan” dan “Hot Issue yang terjadi di Kota Medan". Hari pun sudah mulai
sore dan kami pulang dengan membawa kedua problem tersebut untuk dapat
dituangkan dalam sebuah slide presentasi yang akan di presentasikan besok di
depan para penguji. Ketika sampai di sekolah, kami tidak langsung pulang. Kami
masih mempunyai tanggung jawab untuk menyelesaikan problem tersebut. Kemudian
kami gunakan fasilitas yang ada di sekolah kami yaitu sebuah lab.komputer yang
berisi sekitar 40 unit PC dengan akses internet didalamnya. Pekerjaan pun
dimulai, kami membagi topik kepada seluruh tim agar dapat dengan mudah dan
efisien dalam penyelesaiannya.
Akhirnya
selesai sudah problem tersebut dan tidak terasa waktu telah menunjukkan pukul
10 malam dan kami pulang ke rumah masing-masing dengan membawa rasa lelah.
Keesokan harinya acara dilanjutkan di gedung P4TK yang terletak di Jl.Setia
Budi Helvetia. Jam menunjukkan pukul 9 pagi dan kegiatan pertama yang akan
dilakukan adalah perlombaan mendesain Mading (Majalah Dinding). Kami optimis
bisa memenangkan perlombaan tersebut karena sebelumnya kami telah melakukan persiapan
yang cukup untuk hal itu. Singkat cerita, kini tiba proses penilaian mading.
Melihat dari sikap para juri yang menilai mading kami, saya langsung tersenyum
karena tanggapan positiflah yang saya dengar. Selanjutnya kami diberi waktu
istirahat beberapa jam untuk mempersiapkan 2 buah topik yang diberikan
sebelumnya. Kini tiba saatnya untuk memulai presentasi di hadapan para juri,
ruangannya sangat Private (seperti audisi Indonesian Idol lah kalau dibilang).
Saya bertindak
sebagai moderator pada saat itu, dan yang tak disangka-sangka adalah presentasi
tersebut harus dilakukan dengan menggunakan bahasa Inggris. Kami pun panik dan
mulai sedikit gugup, namun saya yakin bahwa saya bisa untuk menghadapi
tantangan ini. Step-by-step kami lalui dan kemudian kami keluar dari ruangan
yang menegangkan itu. Tinggal menunggu hasilnya saja, tubuh kami begitu lelah
dan kemudian panitia memperbolehkan kami untuk pulang. Keesokan harinya adalah
hari yang kami tunggu-tunggu. Dengan pembukaan kata sambutan dari panitia dan tarian
daerah membuat kami sedikit terhibur. Dan kini tiba waktunya pengumuman
pemenangnya dan kami semua berpegangan tangan dan saling merangkul teman satu
tim kami. Namun, mungkin sekolah lain memang lebih baik dari kami. Dan kami
harus puas berada di peringkat ke-4. Kami pulang dengan membawa rasa kecewa
yang amat mendalam. Bersambung . .
Wassalam wr. wb.